“MANUSIA DAN KASIH “
1. Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia
karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa)
sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh
belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga
kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan
sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh
belas kasih. Walaupun cinta kasih memegang peranan yang penting dalam kehidupan
manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan
kelurga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan
manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara
manusia dengan Tuhanya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas,
mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.
Pengertian tentang cinta
dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W.
Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan.
Keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya
perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi
dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati.
Unsur yang kedua adalah keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah
laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan
sekedar memanggil nama atau sebutan, sayang dan sebagainya.Makan minum dari
satu piring, cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang
tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainya. Unsur
yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai dan dibelai,
rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang
mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya.
Cinta Menurut Ajaran Agama
A. Definisi Cinta
Untuk mendefinisikan cinta
sangatlah sulit, karena tidak bisa dijangkau dengan kalimat dan sulit diraba
dengan kata-kata. Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan
dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan
menambah kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu
sendiri
Menurut islam :
Di antara para ulama ada yang
membagi cinta menjadi dua bagian dan ada yang membaginya menjadi empat. Asy-Syaikh
Muhammad bin ‘Abdulwahhab Al-Yamani dalam kitab Al-Qaulul Mufid fi Adillatit
Tauhid (hal. 114) menyatakan bahwa cinta ada empat macam, yaitu:
1.
Cinta ibadah.
Yaitu mencintai Allah dan apa-apa yang
dicintai-Nya, dengan dalil ayat dan hadits di atas.
2.
Cinta syirik.
Yaitu mencintai Allah dan juga
selain-Nya. Allah berfirman, “Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain
Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi Allah), mereka mencintai
tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.” (Al-Baqarah:
165)
3.
Cinta maksiat.
Yaitu cinta yang akan menyebabkan
seseorang melaksanakan apa yang diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yang
diperintahkan-Nya. Allah berfirman, “Dan kalian mencintai harta benda dengan
kecintaan yang sangat.” (Al-Fajr: 20)
4.
Cinta tabiat.
Seperti cinta kepada anak, keluarga,
diri, harta dan perkara lain yang Idibolehkan. Namun tetap cinta ini sebatas
cinta tabiat. Allah berfirman dalam
surat Yusuf ayat 8
,“Ketika
mereka (saudara-saudara Yusuf ‘alaihis salam) berkata: ‘Yusuf dan adiknya lebih
dicintai oleh bapak kita daripada kita.”
Menurut kristen :
1.
Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)
2.
Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan tindakan (1 Yoh 3:18)
3.
Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Kor 13:3)
Menurut hindu :
Cinta adalah perasaan pada
kesenangan, kesetiaan, kepuasan terhadap suatu obyek. Sedangkan kasih adalah
perasaan cinta yang tulus lascarya terhadap suatu obyek. Adapun yang menjadi
obyek dari cinta kasih itu adalah semua ciptaan Sanghyang Widhi Wasa. Tuhan
Yang Maha Esa. Ciptaan Tuhan dapat digolongkan dalam tingkatan sesuai
eksistensinya atau kemampuannya yaitu “eka pramana” ialah makhluk hidup yang
hanya memiliki satu aspek kemampuan berupa bayu/tenaga/ hidup, seperti
tumbuh-tumbuhan. “Dwi pramana” ialah makhluk hidup yang memiliki dua aspek
kemampuan berupa bayu dan sabda/bicara, seperti hewan/binatang. “Tri pramana”
ialah makhluk hidup yang memiliki tiga aspek kemampuan berupa bayu, sabda dan
idep/pikiran, seperti manusia.
Menurut buddha :
Agama Buddha tidak Alergi dengan
istilah “cinta.” Terbukti dalam Nikaya Pali, yaitu: Dhammapada ada satu bab
yang diberi judul: Piya Vagga yang berarti kecintaan. Begitu pula dalam
Majjhima Nikaya terdapat sutta yang berjudul Piyajatika Sutta, khotbah tentang
orang-orang tercinta.
Dalam Bahasa Pali juga ditemukan
beberapa istilah cinta, seperti: piya, pema, rati, kama, tanha (jawa trenso),
ruci, dan sneha yang memiliki arti: rasa sayang, kesenangan, cinta kasih
sayang, kesukaan, nafsu indera (birahi), kemelekatan, dsb, yang terjalin antara
dua insan berbeda jenis atau cinta dalam lingkup keluarga.
B.
Hakikat Cinta
Cinta adalah sebuah amalan hati
yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai
dengan apa yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan sebaliknya,
jika tidak sesuai dengan ridha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti
jelas bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan
menjatuhkan kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah yaitu kesyirikan.
Macam-macam
cinta :
Di antara para ulama ada yang
membagi cinta menjadi dua bagian dan ada yang membaginya menjadi empat.
Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul wahhab Al-Yamani dalam kitab Al-Qaulul Mufid fi
Adillatit Tauhid (hal. 114) menyatakan bahwa cinta ada empat macam:
Pertama,
cinta ibadah.
Yaitu mencintai Allah dan apa-apa
yang dicintai-Nya, dengan dalil ayat dan hadits di atas.
Kedua,
cinta syirik.
Yaitu mencintai Allah dan juga
selain-Nya.
Berfirman
Allah:
“Dan
di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan
(bagi Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta
mereka kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)
Ketiga,
cinta maksiat.
Yaitu cinta yang akan menyebabkan
seseorang melaksanakan apa yang diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yang
diperintahkan-Nya. Allah berfirman:
“Dan
kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang sangat.” (Al-Fajr: 20)
Keempat,
cinta tabiat.
Seperti cinta kepada diri sendiri,
anak, keluarga, diri, harta dan perkara lain yang dibolehkan. Namun tetap cinta
ini sebatas cinta tabiat. Allahberfirman:
“Ketika
mereka (saudara-saudara Yusuf ‘alaihis salam) berkata: ‘Yusuf dan adiknya lebih
dicintai oleh bapak kita daripada kita.” (Yusuf: )
Jika
cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan lalai dari ketaatan kepada
Allah sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban, maka berubahlah menjadi cinta
maksiat. Bila cinta tabiat ini menyebabkan kita lebih cinta kepada benda-benda
tersebut sehingga sama seperti cinta kita kepada Allah atau bahkan lebih, maka
cinta tabiat ini berubah menjadi cinta syirik.
3.
Kasih sayang
Pengertian kasih sayang menurut
kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan
sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan
berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta.
Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka
didalam rumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi
sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Dalam
kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung
jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya,
saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan
yang bulat dan utuh.Bila salah satu
unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah
keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran,
terancamlah kebahagian rumah tangga itu.
4.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra
yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan
keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan
merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan,
keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan
kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
Kemesraan
dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu
dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan
seksualitasnya kuat.
Kemesraan
dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan.
Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun
bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
Kemesraan
Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya.
Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya
5.
Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu
manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk
komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia.Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti ,
nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
Cinta
kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam
semesta,menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul
merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun
berbagai sifat luhur lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan
sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang menanggung derita dakwah Islam,
berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh
penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju cahaya
petunjuk.
6.
Belas Kasihan
Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah
belas kasih, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya,
pandainya, melainkan karena penderitaanya. Penderitaan ini mengandung arti
luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim piatu, penyakit yang dideritanya,dan
sebagainya. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang
berakhlak, manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya
sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihnya itu. Bila orang itu tergugah
hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah.
7.
Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan
cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan cinta kasih
ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa daya. Walaupun
terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut, Kedua-duanya mempunyai
kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas kepada seseorang
saja. Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih
erotis, yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan yang sempurna, akan
penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat
bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta
kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
“MANUSIA
DAN TANGGUNG JAWAB”
Tanggung jawab menurut kamus umum
Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung
jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Besarnya
tanggung jawab seseorang bergantung pada kekuatan dan kedudukan yang ia miliki,
semakin besar kekuatan yang ia miliki atau semakin tinggi kedudukan yang ia
miliki maka semakin besar tanggung jawabnya. contohnya adalah seorang pemimpin
yang harus bertanggung jawab terhadap anggota kelompoknya, seorang presiden
yang harus bertanggung jawab terhadap rakyatnya, dan seorang nabi yang
bertanggung jawab terhadap umatnya.
Selain
itu sifat tanggung jawab adalah spesifik dan berbeda setiap orangnya seperti
sikap tanggung jawab yang ditunjukkan seorang pelajar adalah belajar dengan
sungguh-sungguh, sikap tanggung jawab yang ditunjukkan seorang pekerja adalah
bekerja dengan giat, dan sikap tanggung jawab yang ditunjukkan oleh seorang
makhluk adalah patuh terhadap penciptanya. Jika tanggung jawab telah dipenuhi
maka seorang manusia bisa dikatakan seorang yang profesional.
Seseorang
mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atas segala perbuatan dan akibatnya
atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu
hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggung jawab bersifat
kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia
pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab,
maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian, tanggung
jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan
dari sisi kepentingan pihak lain.
Apabila
dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau
dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat
dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak
lain. Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa
bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan
menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.
Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab, perlu ditempuh
usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Macam-macam
Tanggung Jawab :
Manusia
itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak
lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi
lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain
yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu
dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas
dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu
Tanggung jawab
terhadap diri sendiri
Tanggung
jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi
kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya
sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral. Beberapa contoh
hal yang termasuk dalam tanggung jawab terhadap diri sendiri adalah terhadap
kesehatan fisik maupun mental serta peran diri di kehidupan.
Tanggung jawab
terhadap keluarga
Keluarga
merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, istri, ayah, ibu
anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut
nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan,
keselamatan dan kehidupan.
Tanggung jawab
terhadap masyarakat
Pada
hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan
kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia
harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia
disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab
seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam
masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya
harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Tanggung jawab
kepada Bangsa / negara
Suatu
kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu
negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat
berbuat semaunya sendiri. Selain itu tanggung jawab kepada negara diberikan
karena suatu timbal balik atas fasilitasi yang telah diberikan negara untuk
kehidupan kita sehari-hari.
Tanggung jawab
terhadap Tuhan
Tuhan
menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk
mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan.
Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang
dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Sebab dengan
mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab
yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya.
Dalam
agama islam dijelaskan bahwa tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah,
selain beribadah manusia juga telah diberikan perintah dan petunjuk yang
tertulis lengkap pada kitab Al-quran.
Pengabdian Dan
Pengorbanan
Wujud
tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan adalah perbuat baik untuk
kepentingan manusia itu sendiri.
Pengabdian
Pengabdian
itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai
perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua
itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian
itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari
penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Pengabdian
terhadap masyarakat antara lain dilakukan oleh pegawai negri yang bertugas
menjaga mercusuar di pulau yang terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup
terpencil dari masyarakat ramai. Sementara itu setiap hari tiupan angin kencang
dari laut tidak pernah berhenti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersunyi
diri dalam pengabdian diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang.
Satu
kisah pengabdian datang dari seorang dokter yang bernama Sudanto yang fotonya
saya tempel di awal sub-bab pengabdian. Yogyakarta – Usianya sudah lanjut,
yakni 67 tahun. Namun semangatnya untuk mengabdi ke masyarakat tak pernah
surut. Dialah Dokter FX Sudanto. Dan bagi warga Abepura, Papua, dia biasa
disebut dengan julukan ‘Dokter Rp 2000′.
Lebih
dari 30 tahun Sudanto mengabdikan hidupnya sebagai dokter di Abepura. Untuk
berobat kepadanya, warga tak perlu mengeluarkan banyak duit. Cukup Rp 2000.
Bahkan kalau memang tidak punya uang sama sekali, gratis pun jadi. Karena
itulah Sudanto terkenal dengan panggilan ‘Dokter Rp 2000′.
Sudanto
memang sudah pensiun sejak tahun 2003. Meski demikian, dia tetap membuka
praktek di rumahnya di distrik Abepura. Dia merasa, tenaganya masih dibutuhkan
warga.
“Kalau
dibilang capek, ya capek. Tapi ini pengabdian dan masyarakat di sana masih
membutuhkan,” kata Sudanto usai menerima penghargaan Alumni Award atau
penghargaan bagi insan UGM berprestasi di Gedung Graha Sabha Pramana (GSP)
Universitas Gadjah Mada (UGM) di Bulaksumur, Yogyakarta.
Menurut
Sudanto, setiap harinya warga yang datang berobat sekitar 100. Jumlah itu bisa
bertambah menjadi dua kali lipat bila sehabis liburan. “Jam praktek biasanya
mulai jam 7 pagi hingga sore. Tapi kalau masih banyak bisa sampai malam,” ujar
Sudanto.
Sudanto
mengabdikan diri di Papua begitu lulus dari Fakultas Kedokteran Umum (FKU) UGM
tahun 1976. Saat itu, FKU UGM masih di kompleks Ngasem, Kraton bukan di Bulaksumur
seperti sekarang ini.
Setelah
lulus, Sudanto mendaftarkan diri ikut program Dokter Inpres. Dia kemudian
ditempatkan di wilayah Asmat Irian Jaya (Papua). Selama 6 tahun hingga 1982 dia
bertugas di Asmat dengan melayani 4 kecamatan terpencil.
Wilayah
tugasnya benar-benar di pedalaman. Setiap hari Sudanto harus berjalan kaki
keluar masuk hutan dan rawa untuk menjangkau satu desa ke desa lainnya.
Pasiennya banyak yang tak mampu membayar jasanya dengan uang. Mereka hanya
membayar dengan sagu, rempah-rempah atau kayu bakar dari hutan.
“Pasien
paling banyak menderita malaria akut, infeksi saluran pernafasan, serta kurang
gizi,” kata pria kelahiran Karanganyar, Kebumen, Jawa tengah, 5 Desember 1942
itu.
Sudanto
menjadi dokter Inpres sampai tahun 1982. Selanjutnya dia bertugas di Rumah
Sakit Jiwa (RSJ) Abepura hingga pensiun pada tahun 2003.
Setelah
pensiun, ayah lima anak ini membuka praktek pengobatan di rumahnya di Abepura.
Dia juga mengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas
Cenderawasih (Uncen) Jayapura hingga sekarang. Termasuk juga mengajar di
program studi Pendidikan Jasmi dan Kesehatan (Penjaskes) FKIP Uncen serta
beberapa perguruan tinggi swasta di Jayapura.
Sudanto
praktik mulai pukul 07.00 WIT hingga 12.00 WIT. Pasien hanya membayar biaya
periksa. Sedang obat-obatan, alat suntik dibeli pasien di apotek yang terletak
didekat tempat prakteknya.
“Hanya
memeriksa kondisi pasien saja. Banyak pasien yang merasa sudah sembuh setelah
diperiksa. Semua obat yang ada adalah obat generik,” pungkas suami dari
Elisabeth S, perempuan keturunan Ambon-Manado.
Penghargaan
terhadap Sudanto diberikan dalam rangka Dies Natalis ke-60 UGM. Dalam
kesempatan itu, UGM memberikan penghargaan terhadap 90 orang berprestasi. 5 Di
antaranya adalah pengabdi di daerah miskin dan terpencil.
Pengorbanan
Pengorbanan
berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan persembahan. Dengan demikian
pengorbanan itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih, suatu
pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda,
pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan
secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan
saja diperlukan.
Pengabdian
lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak
menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga,
biaya, waktu.
“MANUSIA
DAN HARAPAN”
Setiap manusia mempunyai harapan.
Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang
akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada
ahli warisnya.
Harapan
tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan
kemampuan masing-masing, Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda,
biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai
harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang
itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”
Berhasil
atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan,
misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak
ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai.
Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan
harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha
dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa
merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan
berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan
usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita
, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita-cita
pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat
persamaam yaitu :
•
keduanya menyangkut masa depan karena
belum terwujud
• pada umumnya
dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau
meningkat.
Harapan berasal dari kata harap
yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu
yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud,
maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena
usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Cita-cita
merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu.
Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi netpreneur yang sukses, ya… harus di
sertai tindakan jangan cuma berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan
target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan
terealiasasi.
Dari
kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk
menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan
adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan
bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita
yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas,
inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung
tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk
menghayal yang tidak-tidak.
Dalam
bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita
bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang
punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu
gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterusnya.
Tidak
semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita,
maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak
dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar
cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau
melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.
Bila
dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu
muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan
dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena
belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan
hal yang lebih baik ataumeningkat.
Penyebab Manusia
Mempunyai Harapan
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau
anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan
hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan
berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang
mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup.
• Dorongan kodrat
Kodrat
ialah sifat, keadaan, atau pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri
manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira,
berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia
mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan
kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis,
tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton
Pertunjukan
lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa
terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak
gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat
juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan
perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah
kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan
antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi
ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan,
sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang
dipilihnya. Dcngan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana
yang buruk, mana yang benar dan mana yang
salah,
dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing
sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup
bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka
manusia mempunyai harapan.
• Dorongan
kebutuhan hidup
Sudah
kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan
hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan
kebutuhan rohani
Kebutuhan
jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan
papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk
memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal
ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan
fisik/jasmaniah
maupun
kemampuan berpikimya.
Dengan
adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai
harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut
Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia
itu ialah :
a)
kelangsungan hidup (survival)
b)
keamanan ( safety )
c)
hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)
diakui lingkungan (status)
e)
perwujudan cita-cita (self actualization)
http://abra139210.wordpress.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar