BAB III. Pecampuran Kebudayaan Di Masyarakat
Salah
satu unsur perubahan budaya adalah adanya hubungan antarbudaya, yaitu hubungan budaya
lokal dengan budaya asing. Hubungan antarbudaya berisi konsep kulturasi kebudayaan.
Menurut Koentjaraningrat istilah
akulturasi atau acculturation atau culture contact yang digunakan oleh sarjana
antropologi di Inggris mempunyai berbagai arti di antara para sarjana
antropologi. Menurut Koentjaraningrat akulturasi adalah proses sosial yang
timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur-unsur kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsur
kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kebudayaan lokal itu sendiri
Berkaitan
dengan proses terjadinya akulturasi, terdapat beberapa unsur-unsur yang terjadi
dalam proses akulturasi, antara lain sebagai berikut.
A. Substitusi
Substitusi adalah pengantian unsur kebudayaan yang lama diganti dengan unsur kebudayaan baru yang lebih bermanfaat untuk kehidupan masyarakat. Misalnya, sistem komunikasi tradisional melalui kentongan atau bedug diganti dengan telepon, radio komunikasi, atau pengeras suara.
B. Sinkretisme
Sinkretisme adalah percampuran unsur-unsur kebudayaan yang lama dengan unsur kebudayaan baru sehingga membentuk sistem budaya baru. Misalnya, percampuran antara sistem religi masyarakat tradisional di Jawa dan ajaran Hindu-Buddha dengan unsur-unsur ajaran agama Islam yang menghasilkan sistem kepercayaan kejawen.
C. Adisi
Adisi adalah perpaduan unsur-unsur kebudayaan yang lama dengan unsur kebudayaan baru sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Misalnya, beroperasinya alat transportasi kendaraan angkutan bermotor untuk melengkapi alat transportasi tradisional seperti cidomo (cikar, dokar, bemo) yang menggunakan roda mobil di daerah Lombok.
D. Dekulturasi
Dekulturasi adalah proses hilangnya unsur-unsur kebudayaan yang lama digantikan dengan unsur kebudayaan baru. Misalnya, penggunaan mesin penggilingan padi untuk mengantikan penggunaan lesung dan alu untuk menumbuk padi.
E. Originasi
Originasi adalah masuknya unsur budaya yang sama sekali baru dan tidak dikenal sehingga menimbulkan perubahan social budaya dalam masyarakat. Misalnya, masuknya teknologi listrik ke pedesaan. Masuknya teknologi listrik ke pedesaan menyebabkan perubahan perilaku masyarakat pedesaan akibat pengaruh informasi yang disiarkan media elektronik seperti televisi dan radio.
F. Rejeksi
Rejeksi adalah proses penolakan yang muncul sebagai akibat proses perubahan sosial yang sangat cepat sehingga menimbulkan dampak negatif bagi sebagian anggota masyarakat yang tidak siap menerima perubahan. Misalnya, ada sebagian anggota masyarakat yang berobat ke dukun dan menolak berobat ke dokter saat sakit.
Dampak Positif Dan Negatifnya :
Kenyataan bahwa kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beraneka ragam. Hal itu dapat menimbulkan beberapa dampak positif dan negatif pada perubahan kebudayaan dan kehidupan masyarakat.Dampak positif itu diantaranya:
- Keanekaragaman memberikan ruang bagi masyarakat untuk terbuka dalam menjalin hubungan sosial maupun berbudaya.
- Memberikan ikatan dan hubungan antar sesama.
- Dapat saling berbagi bersahabat dan menghargai antar setiap budaya, tanpa adanya batasan-batasan karena sebuah perbedaan.
Disamping
itu keanekaragaman budaya ini memiliki pengaruh negatif, diantaranya:
- Rentan terhadap konflik. Perbedaan nilai-nilai budaya dan norma dasar akan sulit disesuaikan antara masing-masing agama, akan selalu bertentangan dan ini akan memudahkan munculnya sebuah konflik. Munculnya sikap etnosentrisme, yaitu sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dn kebudayaan lain.
- Munculnya sikap fanatisme dan ekstrim. Fanatisme atau fanatik adalah suatu keyakinan yang kuat terhadap agama, kebudayaan, kelompok, dll. Ekstrim adalah sangat kuat, keras yang solidaritas terhadap persamaan atau kelompoknya sendiri.
Argumen : Dengan adanya percampuran budaya di dalam masyarakat atau masuknya kebudayaan luar ke dalam kebudayaan inti seringkali terjadi hal-hal yang negatif, maka itu kita sebagai manusia harus bisa membedakan yang mana yang negatif dan mana yang positif. Dan jangan tinggalkan kebudayaan asli kita dengan mengikuti kebudayaan luar.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar