BAB I. Unsur-unsur Kebudayaan
A. Pengertian
Kebudayaan
Kata
kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal,
kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan
diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia.
B. Unsur
Kebudayaan
Unsur
kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bagian suatu kebudayaan
yang dapat digunakan sebagai satuan analisis tertentu. Dengan adanya unsur
tersebut, kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas daripada sekedar
penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.
C. Wujud
Kebudayaan
Selain unsur
kebudayaan, masalah lain yang juga penting dalam kebudayaan adalah wujudnya.
Pendapat umum mengatakan ada dua wujud kebudayaan. Pertama, kebudayaan
bendaniah (material) yang memiliki cirri dapat dilihat, diraba, dan dirasa.
Sehingga lebih konkret atau mudah dipahami. Kedua, kebudayaan rohaniah
(spiritual) yang memiliki ciri dapat dirasa saja. Oleh karena itu, kebudayaan
rohaniah bersifat lebih abstrak dan lebih sulit dipahami.
BAB II. Peranan Keluarga Dalam
Pembentukan Individu
Keluarga dengan pembentukan kepribadian sangat
berkaitan erat. Keluarga merupakan wadah pembentukan kepribadian. Proses
pembentukan kepribadian seseorang terjadi dalam keluarga. Keluarga menjadi
titik sentral ketika seseorang membicarakan tentang kepribadian. Kepribadian
apa pun yang melekat pada seseorang dipengaruhi oleh keluarganya.
Pengertian
kepribadian adalah ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan
kepadanya suatu identitas sebagai individu yang mandiri. Kepribadian seseorang
merupakan ciri khas yang dimiliki oleh seseorang. Kepribadian seseorang
tercermin dalam tingkah laku, tindak tanduk, dan cara berpikir seseorang dalam
kehidupan sehari-hari.
Peranan
Keluarga Sebagai Anggota Masyarakat
a.
Peranan keluarga
Peranan
keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
indifidu dalam keluarga di dasari oleh harapan dan pola prilaku dari keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
Berbagai
peranan yang terdapat didalam keluarga adalah sebagai berikut :
· Peranan
ayah, ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, berperanan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
· Peranan
ibu, sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai
salah satu anggota kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya, disamping itu juga ibu juga berperan sebagai mencari nafkah
tambahan dalam keluarganya.
· Peran
anak, anak-anak melaksanakan peranan psiko sosialnya dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
b.
Fungsi keluarga
Fungsi pokok
keluarga terhadap anggota keluarganya terdiri atas 3, yaitu :
· ASIH
Adalah
memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota
keluarga sehingga memungkinkanmereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan
kebutuhannya.
· ASUH
Adalah
menuju kebutuhan pemeliharaan dan asuhan terhadap anak-anak agar kesehatan anak
selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat,
baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
· ASAH
Adalah
memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang
mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
BAB III. Pecampuran Kebudayaan Di Masyarakat
Salah satu unsur perubahan budaya adalah adanya
hubungan antarbudaya, yaitu hubungan budaya lokal dengan budaya asing. Hubungan
antarbudaya berisi konsep kulturasi kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat istilah akulturasi atau acculturation atau
culture contact yang digunakan oleh sarjana antropologi di Inggris mempunyai
berbagai arti di antara para sarjana antropologi. Menurut Koentjaraningrat
akulturasi adalah proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia
dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing
sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima
dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kebudayaan
lokal itu sendiri
Dampak Positif Dan Negatifnya :
Kenyataan bahwa kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beraneka ragam. Hal itu dapat menimbulkan beberapa dampak positif dan negatif pada perubahan kebudayaan dan kehidupan masyarakat.Dampak positif itu diantaranya:
Ø Keanekaragaman memberikan ruang bagi
masyarakat untuk terbuka dalam menjalin hubungan sosial maupun berbudaya.
Ø Memberikan ikatan dan hubungan antar
sesama.
Ø Dapat saling berbagi bersahabat dan
menghargai antar setiap budaya, tanpa adanya batasan-batasan karena sebuah
perbedaan.
Disamping
itu keanekaragaman budaya ini memiliki pengaruh negatif, diantaranya:
Ø Rentan terhadap konflik. Perbedaan
nilai-nilai budaya dan norma dasar akan sulit disesuaikan antara masing-masing
agama, akan selalu bertentangan dan ini akan memudahkan munculnya sebuah
konflik. Munculnya sikap etnosentrisme, yaitu sikap atau pandangan yang
berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan
sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dn kebudayaan lain.
Ø Munculnya sikap fanatisme dan
ekstrim. Fanatisme atau fanatik adalah suatu keyakinan yang kuat terhadap
agama, kebudayaan, kelompok, dll. Ekstrim adalah sangat kuat, keras yang
solidaritas terhadap persamaan atau kelompoknya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar